Jumat, 31 Desember 2010

Tahun Baru 2011 dijamin Aman

Masyarakat dapat menikmati acara-acara pergantian tahun dengan leluasa. Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Sutarman, Kamis (30/12/2010), menjamin sepenuhnya keamanan di DKI Jakarta pada malam Tahun Baru 2011.

Sutarman juga menekankan agar masyarakat tidak melakukan penyisiran. Setiap masalah yang berkaitan dengan keamanan merupakan wewenang polisi.
Pengamanan disiapkan terutama untuk mengantisipasi gangguan lalu lintas dan kriminalitas. Pengamanan disiapkan untuk mengamankan 1.619 gereja, 800 pusat perbelanjaan, tempat hiburan, dan obyek wisata yang menggelar acara khusus. ”Ada 7.000 personel disiapkan,” katanya.

Kisah "Perahu Nabi Nuh" di Lampulo

Banda Aceh: Pagi itu, becak motor yang membawa dua penumpang melaju santai di ruas jalan menuju tempat pendaratan ikan Lampulo, Kota Banda Aceh, Nanggroe Aveh Darussalam. Di sisi kiri jalan, puluhan unit kapal ikan bersandar di dermaga kayu pinggir Sungai (Krueng) Aceh yang airnya bewarna kecoklat-coklatan.
Beberapa nelayan yang bertelanjang dada asyik merajut jaring di atas kapal. Tidak ada aktivitas kapal berlayar di Krueng Aceh pada Ahad, 26 Desember 2010.

"Pak, kenapa tidak ada boat berlayar pagi ini, lazimnya aktivitas nelayan yang pulang atau pergi melaut untuk menangkap ikan pada pagi hari seperti di daerah lain," tanya penumpang becak motor yang mengaku dari Jakarta dan tengah mengisi liburan akhir tahun di Banda Aceh.

"Hari ini, para nelayan seluruh Aceh tidak melaut untuk mengenang kembali peristiwa tsunami enam tahun silam," kata Usman, pengemudi becak motor itu.

Mata wisatawan itu tertuju pada sebuah rumah yang di atasnya terdapat seunit perahu tidak beda dengan boat-boat yang bersandar di TPI Lampulo tersebut. "Kapal nelayan yang ada di atas rumah warga itu merupakan salah satu bukti tsunami dan orang-orang menyebutnya sebagai `perahu Nabi Nuh` yang terhempas gelombang laut enam tahun silam," kata Usman.

Saksi enam tahun lalu menyebutkan, 59 warga di atas kapal ikan nelayan yang terhempas ke daratan terselamatkan saat tsunami, 26 Desember 2004. Dan kisah para korban tsunami itu tertuang dalam sebuah buku saku yang ditulis oleh 10 dari 59 orang yang menjadi penumpang perahu nelayan tersebut, enam tahun silam. Buku saku itu berjudul Mereka Bersaksi.
Abasiah, salah seorang korban selamat, mengisahkan, saat tsunami menjangkau permukimannya di Lampulo dengan ketinggian lebih dari satu meter, tiba-tiba perahu nelayan itu muncul di hadapannya. "Waktu itu, kami sekeluarga yang masih berada di dalam rumah langsung ke luar, dan tanpa pikir panjang memanjat kapal yang sudah berada di hadapan kami," katanya.

Karena air laut yang mencapai daratan terus meninggi, sebagian warga keluar melalui atas rumah untuk mencapai kapal nelayan itu. "Itu kapal bersejarah dan telah banyak warga terselamatkan dari tsunami," kata Abasiah.

Abasiah, warga Lampulo yang rumahnya berdekatan dengan TPI itu menceritakan awal "perahu Nabi Nuh" tersebut bertengger di atas atap rumah permanen miliknya. "Awalnya, saya mengira perahu itu sengaja didatangkan untuk menyelamatkan orang-orang dari amukan air laut menerjang permukiman penduduk," katanya.

Di dalam rumah permanen yang kini masih bersemayam "perahu Nabi Nuh" itu, Abasiah tidak sendiri ketika tsunami sebab ada anak-anaknya yaitu Agin, Ghazi, Thoriq, Zalfa, dan seorang putri angkatnya, Yanti.

"Dari jendela lantai atas, saya melihat banyak boat ikan yang hanyut di depan rumah dengan kecepatan tinggi, seperti mobil-mobilan yang ditarik mundur lalu dilepaskan," ujar Abasiah.

Abasiah mengisahkan, saat itu mereka yang berada di lantai dua bangunan rumahnya, terus berdoa dan berzikir seraya saling meminta maaf karena "akan berakhirnya sebuah kehidupan". "Waktu itu tidak ada tangis, tapi wajah-wajah ketakutan sambil terus berdoa dan berzikir berharap hanya ada pertolongan dari Allah, jika memang kami masih diberi kesempatan untuk hidup," katanya.

Setelah semuanya berada di atas "perahu Nabi Nuh" itu, Abasiah dan orang-orang lainnya terus mengaji, berdoa, berzikir kepada Allah, selain menyaksikan kehancuran akibat diamuk tsunami, 26 Desember 2004. "Kami melihat kapal cepat yang membawa penumpang Pulau Sabang-Banda Aceh tidak bisa berlabuh dan helikopter terbang di atas," katanya.

Saksi peristiwa tsunami lain, Samsuddin Mahmud, mengaku bahwa ia dan beberapa orang tetangga merupakan rombongan pertama yang naik ke atas "perahu Nabi Nuh" itu. "Awalnya kami mengira bahwa perahu ini sengaja didatangkan oleh `malaikat` untuk menyelamatkan orang-orang," kisahnya.
Sebelum menaiki perahu itu, Samsuddin yang sudah berada di lantai dua rumah tetangganya mengaku ketinggian di lantai tersebut lebih satu meter dan bewarna hitam pekat. "Ketika saya sudah berada di lantai dua rumah milik tetangga, air sudah sebahu. Kemudian, tiba-tiba terlihat perahu itu dan kami langsung berebut menaikinya," katanya.

Kisah korban selamat lainnya, Erlina Mariana Rosada Sari, mengisahkan bahwa sewaktu dalam boat tersebut, sempat gelombang laut silih berganti menerjang daratan dan dalam waktu bersamaan guncangan gempa masih terasa. "Orang-orang di dalam perahu ini terus mengumandangkan azan dan berdoa. Hanya doa dan zikir yang bisa kami lakukan saat tsunami itu," katanya.

Erlina menyatakan, dari atas perahu itu menyaksikan rumahnya luluh-lantak dan daratan tanpa bekas karena sudah dipenuhi air keruh. Ibarat hamparan lautan yang luas.

"Perahu Nabi Nuh" yang tidak lagi berlayar dan tetap tegak bersandar di atas atap rumah Abasiah di gampong Lampulo. Bahkan, tidak bertuan. Kini, tempat itu dijadikan sebagai salah satu aset wisata peninggalan tsunami.

"Perahu itu menjadi salah satu objek wisata yang memiliki makna sebagai peringatan Allah, karena dengan melihat ini orang bisa berpikir tentang kekuasaan Sang Maha Pencipta yang tiada tara," kata Wakil Walikota Banda Aceh Illiza Sa`aduddin Djamal.

"Rumah boat" atau "Perahu Nabi Nuh" yang berjarak sekitar dua kilometer dari pusat Kota Banda Aceh itu saat ini menjadi objek wisata yang menarik bagi wisatawan. Tidak hanya warga nusantara, tapi juga turis asing. Selain menyaksikan bukti fisik, para wisatawan juga bisa mendengarkan kisah-kisah unik dan ajaib dari peristiwa tsunami enam tahun silam dari korban selamat di "Rumoh Boat" atau "Perahu Nabi Nuh" itu.
Keusyik (Kades) Gampong Lampulo Alta Zaini mengatakan, warganya sudah siap menerima wisatawan yang akan berkunjung ke situs tsunami tersebut. "Perahu Nabi Nuh" yang kini bersemayam di lantai dua rumah Abasiah itu memiliki sekitar 18 meter, berkonstruksi kayu, dan kini telah dibangun tangga untuk mencapai bagian dalam boat tersebut
 
Sumber : Liputan6.com (yahoonews)

Senin, 27 Desember 2010

Dana Sertifikasi Bagi Guru belum ada kepastian

Kapan dana sertifikasi guru untuk semester kedua (Juli-Desember 2010) akan dibayar, hingga saat ini belum ada kepastian. Pasalnya sampai saat ini transfer dana sertifikasi guru dari pusat juga belum masuk ke kas daerah milik Pemko Pekanbaru.

‘’Untuk dana sertifikasi guru semester kedua ini belum ada kepastian karena dana dari pusat belum ditransfer,’’  ujar Kepala Bagian Keuangan Pemerintahan Pekanbaru Dasrizal SE menegaskan.
Dasrizal memperkirakan, transfer dana dari pusat itu akan segera masuk menjelang akhir tahun ini. Karena berdasarkan informasi dari pusat beberapa bulan yang lalu, pembayaran terhadap dana sertifikasi untuk guru ini akan dilakukan dua kali dalam setahun dengan hitungan per semester.

Berapa jumlah guru yang sudah lulus sertifikasi saat ini, Dasrizal tidak bisa menyebutkan angkanya secara pasti, karena jumlah guru yang lulus sertifikasi setiap bulannya terus bertambah. Yang menjadi persoalan sekarang ini terangnya, terkadang dana yang di transfer oleh pusat itu tidak mencukupi dengan jumlah guru yang sudah lulus sertifikasi.

‘’Persoalan ini terjadi karena setiap bulannya jumlah guru yang lulus sertifikasi terus bertambah. Seperti pencairan dana sertifikasi semester pertama, pemko mesti menutupi kekurangan dana hampir Rp1 miliar, karena saat itu dana yang ditranfer pusat hanya sebesar Rp26 miliar,’’ ungkapnya. Dasrizal sangat berharap, dana yang akan di transfer pusat untuk pembayaran dana sertifikasi guru pada semester kedua ini bisa mencukupi dengan jumlah guru yang sudah lulus sertifikasi
 
Sumber : Riau Pos online

Simpati Masyarakat ke Mursini Kian Bertambah

Meski ditinggalkan pasangannya, H Ali Rahman Saleh menjelang pendeklarasian dengan koalisi partai politik pendukung, ternyata tidak membuat surut langkah Drs H Mursini MSi untuk maju dalam Pemilukada Kuantan Singingi 2011.

Menurut salah seorang pemuka masyarakat Kuantan Singingi, Drs H Chaidir Arifin, kejadian tersebut justru membawa hikmah dengan semakin tingginya dukungan kepada H Mursini. Tak hanya kalangan parpol pendukung, berbagai komponen masyarakat Kuansing pun banyak yang meminta Mursini untuk terus maju.
”Memang itu membuat para pendukung dan banyak masyarakat kecewa. Tetapi itu justru membuat para pendukung dan banyak masyarakat Kuansing semakin terharu untuk mendukung Mursini di Pemilukada 2011 mendatang,” ujar Chaidir Arifin yang juga Ketua Lembaga Pemberdayaan Adat Kenegerian Taluk ini.

”Masyarakat tetap menginginkan Mursini maju dalam Pemilukada dan tidak mundur sedikitpun. Mereka langsung datang ke kediamannya untuk memberikan dukungan moril pada tokoh agamais ini. Ini memang sudah kehendak Allah, tentu ada hikmah di balik kejadian ini,” ujarnya lagi.

Chaidir yakin, calon wakil bupati yang akan mendampingi Mursini nanti jauh lebih baik dan lebih siap terhadap segala bentuk badai politik yang akan menguji mereka. Karena itu, ia mengimbau masyarakat Kuansing dan para pendukung untuk tetap solid dan memberikan dukungan pada Drs H Mursini MSi sebagai calon bupati Kuansing, karena kabupaten ini menurut Chaidir perlu perubahan.

Sementara itu, menurut Sekretaris PPP Kuansing, Sardiyono AMd, masyarakat pendukung harus bisa memahami keinginan Ali Rahman Saleh untuk kembali menekuni dunia usaha. ”Latar belakang beliau selama ini kan pengusaha, dan sekarang dia ingin fokus ke dunia usaha lagi. Mari kita beri laluan untuk beliau,” ujar Sardiyono. Dikatakan Sardiyono, Drs H Mursini MSi Insya Allah akan mendaftar ke KPU pada, hari ini, Ahad (26/12).

Dari catatan Riau Pos saat pendeklarasian Mursini, Kamis (23/12) lalu, para pendukung Mursini yang berjumlah sekitar seribuan orang yang hadir menangis terharu. Mereka pun merangkul dan memeluk Mursini untuk memberikan dukungan agar tetap maju dalam Pemilukada Kuansing 2011.

Di tempat terpisah, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kuansing Firdaus Oemar SH yang dikonfirmasi Riau Pos, mengatakan sampai, Sabtu (25/12) belum ada bakal pasangan calon yang mendaftar di KPU. Pihaknya baru menerima surat pemberitahuan bakal pasangan calon Sukarmis-Zulkifli yang akan mendaftar di KPU, Ahad (26/12) petang. ”Mereka memberitahukan pada kita melalui surat akan mendaftar di KPU Ahad petang”, ujar Firdaus Oemar. Sedangkan untuk bakal pasangan calon lainnya, KPU lanjut Firdaus belum mendapatkan informasi dan pemberitahuan
Sumber : Riau Pos.com

Kecurangan Supporter Malaysia terungkap

Malaysia berhasil mengalahkan Indonesia 3-0 pada final pertama Piala AFF 2010, Minggu, 26 Desember 2010. Kepada media, Rajagobal Krishnasamy membeberkan kunci kemenangan timnya tersebut.

Rajagobal mengaku telah menginstruksikan timnya untuk tampil lebih offensive dan agresif sejak awal. Namun meski tampil bagus, berbagai kendala masih menghadang timnya untuk bisa memimpin di 45 menit pertama.

"Masalah kami adalah saat berada di daerah pertahanan lawan, para pemain belum tenang dalam mengeksekusi bola," kata Rajagobal.

"Pemain Indonesia juga masih percaya diri dan beberapa kali menekan lewat sayap Oktovianus Maniani. Dua pemain depan, Christian Gonzales dan Yongki (Aribowo) juga cukup berbahaya," lanjutnya.

Setelah bermain imbang 0-0, Rajagobal mengaku kembali membakar semangat pemainnya di ruang ganti. "Kepada pemain saya mengatakan kalau ingin menang harus main offensive dan agresif," tegas Rajagobal.

"Setelah saya mengatakan hal tersebut, di babak kedua, mereka akhirnya berhasil bangkit dan mencetak tiga gol ke gawang Indonesia. Saya benar-benar bangga dengan pemain-pemain muda saya," tambahnya.

Meski demikian, Rajagobal meminta pemainnya untuk tidak terlena. Sebaliknya, pelatih berusia 54 tahun itu mengingatkan para pemainnya untuk tetap fokus dalam menghadapi final kedua di Indonesia, 29 Desember 2010 nanti.

Kekalahan pemain Timnas tidak lepas dari kecurangan supporter malaysia yang berbuat tidak terpuji dengan mengarahkan laser hijau kearah tepat muka kiper timnas kita markus horizon sehingga pemandangan markus silau dan konsentrasi markus hilang. begitu juga kepada muka Firman Utina saat melakukan tendangan sudut ke arah gawang indonesia.
Perbuatan tidak terpuji inilah yang memancing suasana dan konsentrasi pemain TIMNAS kita. apalagi bunyi petasan yang menggema di tengah lapangan. dengan kejadian tersebut Malaysia dinilai gagal dalam melaksanakan pengamanan terhadap supporter mereka.

Malaysia...malaysia..!! anda bisanya jiplak kok untuk yang satu ini anda tidak bisa meniru ketentraman dan ketidak curangan supporter Indonesia..??? makanya jangan suka mengambil atau mengakui kebudayaan orang..? anda sendiri aja tidak selesai.

Sumber : Sebagian dari VIVAnews.com

Jumat, 24 Desember 2010

Bakal Calon Wakil Bupati Ali Rahman Periode 2010 - 2016 Mengundurkan Diri

Bakal calon (balon) Wakil Bupati Kuantan Singingi Ali Rahman yang akan berpasangan dengan Mursini mengundurkan diri sesaat menjelang deklarasi pasangan ini di depan ribuan pendukung di Teluk Kuantan, Kamis (23/12).

Rencananya, pasangan Mursini-Ali Rahman akan mendeklarasikan diri maju dalam pemilihan kepala daerah Kuantan Singingi periode 2011-2016 di lapangan Limuno, Teluk Kuantan. Namun, sesaat sebelum deklarasi, Ali Rahman mengundurkan diri walaupun ribuan masyarakat telah berkumpul di lapangan tersebut.

Kepastian mundurnya Ali Rahman untuk berpasangan dengan Mursini secara resmi disampaikan Ketua Panitia Pelaksana Deklarasi Chaidir Arifin. "Pasangan yang diharapkan dapat bersama memajukan daerah dengan mudahnya meninggalkan Bapak Haji Mursini," ujar Chaidir di hadapan ribuan pendukung yang hadir.

Mundurnya Ali Rahman, kata Chaidir, semakin membuat cobaan terus menerpa Mursini. Sebab, untuk maju di pilkada bukan pekerjaan mudah termasuk dalam menggalang dukungan partai dan melakukan koalisi.

Mengenai pengganti Ali Rahman, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kuantan Singingi Sukemi mengatakan, saat ini sudah ada 11 partai yang menyatakan mendukung Mursini dalam pemilu kada 2011. Ke-11 parpol tersebut adalah PPP, PIS, PPRN, PDP, PMB, Partai Merdeka, Partai Kedaulatan, Partai Syarikat Indonesia (PSI), Partai Karya Perjuangan, Partai Republikan, Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB).

Sumber : Media Indonesia.com / Senin 23 Desember 2010.

Senin, 20 Desember 2010

PEMANDANGAN INDAH GERHANA BULAN MALAM INI

Masyarakat di sejumlah tempat di muka Bumi bisa menyaksikan gerhana bulan total pada awal pekan ini. Peristiwa itu akan berlangsung selama beberapa jam mulai dari 20 Desember tengah malam hingga 21 Desember dini hari.

Bila cuaca cerah, gerhana bulan itu akan menyuguhkan pemandangan yang indah, seperti yang terjadi di Jerman pada Januari 2001 (lihat foto). Menurut laman Space.com, peristiwa yang jarang terjadi ini akan bisa disaksikan langsung di sejumlah wilayah.

Sejumlah wilayah itu di antaranya di semua tempat Amerika bagian Utara dan Selatan, begitu pula di Eropa bagian utara dan barat serta di sebagian wilayah di Asia Timur Laut, termasuk Korea dan Jepang. Gerhana bulan total juga bisa terlihat di North Island, Selandia Baru, dan Hawaii. Maka, peristiwa ini berpotensi disaksikan sekitar 1,5 miliar orang.

"Ini bakal menjadi peluang pertama dari banyak tempat di Bumi untuk menyaksikan bagaimana bulan menjalani gerhana total dalam jangka waktu 34 bulan," demikian tulis Space.com.

Menurut sejumlah referensi, gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Peristiwa itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi. 

Gerhana bulan total ini diperkirakan mulai bisa dilihat pada 20 Desember malam pukul 22.15 waktu Pasifik (PST) atau pada 21 Desember dini hari pukul 1.33 waktu Pantai Timur Amerika (EST) atau pukul 6.33 waktu Universal (UT).

Menurut perhitungan Badan Antariksa AS (NASA), proses gerhana ini bisa berlangsung sekitar 3 jam dan 28 menit saat Bulan memasuki umbra, yaitu bayangan inti yang berada di bagian tengah sangat gelap pada saat terjadi gerhana bulan.

Fase gerhana bulan secara total akan berlangsung 72 menit, dimulai pada Selasa pagi, 21 Desember 2010, pukul 6.33 UT atau 2.41 EST, yang sama dengan pukul 23.41 PST pada 20 Desember malam.  

Bulan selanjutnya melewati umbra Bumi pada pukul 10.01 UT atau 5.01 EST (2.01 PST). Tanda-tanda terakhir bayangan gerhana (penumbra) akan menghilang sekitar 15 atau 20 menit kemudian.

Menurut kalangan pakar, gerhana bulan sebelumnya berlangsung antara 20 Februari hingga 21 Februari 2008 dan bisa terlihat jelas di banyak wilayah di Amerika, Eropa, Afrika, dan Asia bagian barat.

Namun, tahun, diperkirakan terjadi dua kali gerhana bulan. Pertama pada 15 Juni 2011, yang bisa terlihat di kawasan Timur Bumi dan bisa berlangsung satu jam 40 menit. Gerhana kedua pada tahun depan akan berlangsung pada 10 Desember, bisa terlihat di sebagian kawasan barat di Amerika Utara
 
Sumber : VIVAnews/Renne R.A Kawilarang

TIM NAS KANTONGI BONUS 2,5 MILYAR...

Timnas Indonesia baru saja mengantongi bonus sebesar Rp2,5 miliar dari Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Dana tersebut mengucur berkat keberhasilan Firman Utina dkk lolos ke babak final Piala AFF 2010.
Seperti yang telah dijanjikan, Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid,  akan memberikan bonus sebesar Rp2,5 miliar untuk timnas jika skuad asuhan Alfred Riedl berhasil melaju ke babak final turnamen sepak bola terbesar se Asia Tenggara itu.
Hal tersebut disampaikan Nurdin saat timnas tampil digdaya pada babak penyisihan. Bahkan, Nurdin kembali menegaskan janjinya itu beberapa saat setelah Indonesia mengalahkan Filipina di semifinal pertama, Kamis (16/12) lalu. “Sebelum keringat pemain kering, kami akan memberikan bonus tersebut,” janjinya.
Maka seusai Christian ‘El Loco’ Gonzales berhasil membawa kemenangan 1-0 atas Filipina di semifinal kedua, Minggu (19/12) malam,  sekaligus membawa Indonesia lolos ke final. Orang nomor satu di PSSI itu segera membayar janjinya.
“Malam ini [semalam] langsung akan saya berikan bonus itu. Ya, besarnya Rp2,5 miliar,” terangnya kepada wartawan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, seusai laga.
Sebelumnya, Nurdin memaparkan pihaknya telah mempersiapkan bonus hingga sebesar Rp5,5 miliar untuk timnas. Dengan rincian Rp 2,5 miliar untuk lolos ke final, dan tambahan Rp3 miliar jika Indonesia berhasil juara.
Sementara itu, di babak final, Indonesia akan kembali bertemu timnas Malaysia yang pernah dikalahkan 5-1 di babak penyisihan.
Laga final nanti akan berlangsung kandang-tandang. Indonesia lebih dulu bertandang ke Malaysia pada 26 Desember 2010, dan akan menjamu Malaysia di SUGBK Senayan, 29 Desember 2010.

sumber : JAKARTA (Pos Kota) yulian/sir

Sabtu, 16 Oktober 2010

Musabaqah Tilawatil Qur,an (MTQ) Provinsi Riau ke-XXIX tahun 2010 di Kuansing resmi dibuka Gubri RIAU H.M Rusli Zainal, MM

Musabaqah Tilawatil Qur,an (MTQ) Provinsi Riau ke-XXIX tahun 2010 resmi dibuka Gubri M Rusli Zainal. Bertempat di Stadion Sport Center Kuantan Singingi. Perlombaan seputar kitab suci tersebut akan berlangsung sepekan di Teluk Kuantan.

Pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Provinsi Riau XXIX tahun 2010 di Stadion Sport Centre Kuantan Singingi, di Kelurahan Sungai Jering, Kecamatan Kuantan Tengah, Minggu (10/10/10) malam tadi berlangsung sangat Meriah. Ribuan masyarakat mengikuti acara pembukaan syiar Islam tersebut di Stadion Sport Centre Kuansing yang dijadikan arena utama MTQ Riau 2010.

Turut hadir pada pembukaan ini Gubernur Riau HM Rusli Zainal sekaligus membuka MTQ Riau tersebut, Wakil Gubernur Riau, Ketua DPRD Riau H Djohar Firdaus dan anggota, Bupati dan walikota se-Riau, asisten kepala dinas dan badan se-Riau, Kepala Kantor Kementrian Agama Provinsi Riau H Asyari Nur, unsur Muspida Riau dan se-Provinsi Riau, Bupati Kuantan Singingi H Sukarmis, Ketua DPRD Kuansing Muslim, S.Sos dan segenap unsur Muspida Kuantan singingi, Wakil Bupati Kuantan singingi H Mursini, Sekda Kuansing H Zulkifli, asisten, kepala dinas dan badan dilingkungan Pemkab Kuansing, Camat dan Upika se-Kuantan singingi, tokoh agama tokoh adat, dan tokoh masyarakat Riau dan Kuantan Singingi.

Acara pembukaan diawali tari sembah cerano dan dilanjutkan dengan defile kafilah MTQ se-Riau yang diawali penampilan marching band Bahana Kuantan Singingi. Kafilah Pekanbaru didaulat tampil dibarisan pertama defile kafilah dan dilanjutkan dengan defile kafilah Dumai Pelalawan, Kampar, Siak, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Meranti, Bengkalis dan ditutup defile tuan rumah Kuantan Singingi.
Pelaksanaan MTQ Provinsi Riau XXIX 2010 dibuka oleh Gubri HM Rusli Zainal yang ditandai dengan penekanan tombol sirine bersama oleh Gubri, Ketua DPRD Riau Djohar Firdaus, Wagubri HR Mambang Mit dan Bupati Kuansing H Sukarmis.

Minggu, 25 Juli 2010

Subhanallah, Penemu Sungai di Dalam Laut Masuk Islam

Sebelumnya sudah diposting tentang Misteri sungai di bawah laut, Subhanallah sekarang orang yang menemukan sungai di bawah laut tersebut masuk Islam. dibeberapa situs, blog maupun wordpres.


Allah SWT berfirman :
“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53)
Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton acara TV `Discovery Chanel’ pasti kenal Mr. Jacques Yves Costeau, ia seorang ahli Oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke berbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat film dokumenter tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton oleh seluruh dunia.

Jumat, 19 Maret 2010

Keluarga Pecinta Akhirat


Pada suatu hari Hasan dan Husen sakit keras. Fatimah binti Rasululloh SAWdan Ali bin Abi Thalib bernadzar kepada Allah, jika kedua putranya sembuh,mereka akan berpuasa selama tiga hari. Tanpa diduga Hasan dan Husen mengatakan bahwa mereka juga akan ikut berpuasa.

Allah berkenan memulihkan kesehatan Hasan dan Husen, dan keluarga Ali melaksanakan Nadzarnya walaupun mereka tidak mempunyai makanan sedikitpun untuk bekal berbuka puasa.

Pada saat itu Ali menemui orang Yahudi kenalannya bernama Sya’mun ia menawarkan diri untuk memintal bulu domba dengan imbalan tiga takar gandum. Pekerjaan memintal bulu domba itu dikerjakan Fatimah.

Minggu, 07 Februari 2010

Bukit Tinggi Kota wisata Andalan

Bukit Tinggi merupakan tempat wisata, tetangga yang dekat di kota bukit tinggi antaranya Propinsi Riau, Jambi dan Sumatera Barat Sendiri.

Kenapa dikatakan Bukit Tinggi..? karena daerahnya mempunyai kontur yang berbukit dan terletak diatas perbukitan yang tinggi. dari atas bukit itulah dibangun suatu bangunan peninggalan kolonial belanda yaitu Jam Gadang, Benteng fordekoog, Lubang jebang dan beberapa persembahan arsitektur klasik dunia pada saat itu.

Tak ketinggalan lagi di situlah mantan Wakil Presiden Republik Indonesia Bung Hatta dilahirkan dan dibesarkan, di dekat jam gadang terdapat museum Bung Hatta dan tak kalah menariknya Lubang Jepang di Ngarai Sianok dan kebun Binatang Limpapeh.

Masyarakatnya sangat ramah sehingga kota wisata itu selalu dikunjungi oleh wisatawan baik dari dalam negeri maupun luar negeri. hasil-hasil buah tangan banyak terpajang di sekitar jam gadang.

Kenapa dinamakan jam gadang...? karena disitu berdiri dengan megahnya tugu yang menjulang tinggi dan dipuncak tugu dipasang jam besar sebagai tanda waktu. dan diberi atap khas minang kabau.

Selasa, 02 Februari 2010

Perubahan Frekuensi dan Symbol Rate ANTEVE

Kemarin ANTEVE mendadak lenyap, lagi seru-serunya nonton Bola Liga Super Indonesia e.. tak taunya langsung hilang di edaran, tidak ada sinyal, ada apa? hehe..ternyata pindah dari Palapa D2 ke satelit Telkom 1. Buat yang ngefans dengan ANTEVE, silahkan utak atik frequensi Satelit : Telkom 1, Frequency : 4015
Polarity : Horizontal Symbol Rate : 6000
Atau gunakan Remote Kontrol Anda tekan Add ( tambah transporder ) kemudian masukan satelit yang diatas, frequensy polarity dan Symbol rate kemudian tekan oke atau enter. nahh nanti akan keluar siaran baru pengganti atau ntar ANTEVE akan terdeteksi dengan nama "Telkom Indonesia", kalo ga salah ya..........hahahaha  bodo amat, yang penting siarannya yg muncul itu ANTEVE

Nah,buat yg ga demen ma ANTEVE, ya ga usa scan, Buat yang merasa terbantu kesulitannya, silahkan memberikan sumbangsihnya dengan mengisi Komentar buat blog ini yang ndak mau ngisi ya.... keterlaluan deh

Minggu, 31 Januari 2010

Rawang Udang Satu Alternatif tempat berlibur

Rawang Udang adalah salah satu objek wisata yang dibuat oleh salah seorang putra kuantan singingi yang berdomisili di Desa Muaro Sentajo yang tak asing lagi namanya di telinga kita yaitu Syafruddin atau lebih dikenal dengan nama Sapur. merencanakan suatu tempat berlibur yang kebanyakan masyarakat Kuantan Singingi selalu mencari tempat berlibur ke luar daerah Kuantan Singingi.

Taman JALUR Kota Teluk Kuantan

Siapa yang tak tau Teluk Kuantan, mulai dari Kabupaten tetangga sampai ke propinsi bahkan luar negeri sangat terkenal dengan tradisi event nasional pacu jalurnya. Kota Teluk Kuantan adalah ibu kota Kabupaten Kuantan Singingi. Kota Teluk kuantan terletak ditepi Sungai kuantan. Wow.. terbayang ga… betapa indahnya Kota Teluk Kuantan ini. Apa lagi ditambah dengan kehadiran Taman Kota Teluk Kuantan yang terletak dipusat kota serta menghadap ke Sungai Kuantan. Suasana yang romantis dikala sang surya tenggelam ditambah angin sepoi-sepoi menerpa wajah. Tepian Sungai Kuantan ini bernama Tepian Narosa. Di tepian narosa ini ajang Pacu Jalur skala internasional digelar setiap tahunnya. Pacu Jalur adalah salah satu objek wisata unggulan Riau.

Selain itu, kita bisa menikmati keindahan taman kota teluk kuantan ini sambil berselancar menggunakan serat fiber optic. Karena Taman Kota Teluk Kuantan ini mempunyai pasilitas hotspot gratis pemda kuansing berkecepatan 1MB/s. Suasana santai anda di Taman Kota Teluk Kuantan akan terasa lebih hidup karena anda bersantai sambil menembus relung dunia maya. Tentunya taman kota teluk kuantan ini akan membuat kita nyaman menghabiskan waktu sambil berdiskusi baik itu offline maupun online melalui chatbox ataupun ngeBlog.

Pendidikan di Kuantan Singingi Sekolah Tinggi Teknologi Swarnadwipa


Kebanggaan Masyarakat di Kabupaten Kuantan Singingi adalah suatu wadah menuntut ilmu yang telah lama kita dambakan yakni sekolah yang mampu mencetak generasi muda yang handal dan dapat mengikuti perkembangan zaman. berkat usaha dan kegigihan para pendiri Kabupaten Kuantan Singingi maka dibentuklah suatu lembaga pendidikan dimana lembaga ini yang fungsinya dapat menampung lulusan sekolah menengah atas yang tiap tahunnya sangat pesat dikabupaten kuantan singingi ini. dahulu kala para adi-adik kita lulusan yang mau melanjutkan kuliah harus bertekad meninggalkan kampung halamannya menuju ke Kota Pekanbaru, Padang bahkan keluar Pulau Sumatera ini. 

berkat kegigihan para pejuang kita maka dibangunlah Sekolah yang setara dengan Universitas yang diberi nama " Sekolah Tinggi Teknologi Unggulan Swarnadwipa (STT-US) " yang sesuai dengan namanya yaitu sekolah tempat kuliah yang mengadopsi teknologi unggulan yang salah satu di Pulau Sumatera ini. sekolah ini mempunyai beberapa jurusan yaitu S1 Teknik Sipil, D3 Informatika, S1 Perencanaan Wilayah dan Kota dan tak ketinggalan karena Kabupaten Kuantan Singingi terkenal dengan Pertaniannya maka dikembangkanlah " Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Unggulan Swarnadwipa (STIP-US) " yang alhamdulillah telah meluluskan dan mewisuda 2 gelombang (Periode) yang awal pertama/perdananya dilaksanakan pada tanggal 08 Agustus 2007 di gedung Abdur Rauf teluk Kuantan. yang pada saat itu baru 13 mahasiswa yang telah diwisuda. dari 13 mahasiswa termasuk penulis sendiri.
Mari kita dukung ke eksisan sekolah tinggi ini untuk menapak ke depan yang lebih baik dan lebih maju.

Istana Kerajaan Gunung Sahilan

Istana Gunung Ibul Jilid II Uzur Dimakan Usia

Bekas istana Kerajaan Gunung Sahilan (1700-1941) masih berdiri di kawasan Kampung Gunung Sahilan, Kecamatan Gunung Sahilan (Kampar Kiri) Kabupaten Kampar. Sebuah bangunan renta yang tampak uzur dimakan usia, bahkan nyaris rubuh karena tidak adanya perhatian sama sekali. Melihat kondisinya yang sangat dan sangat memprihatinkan itu, niscaya beberapa tahun ke depan situs sejarah paling bernilai tersebut akan punah-ranah.

MATAHARI menyengat kulit. Siang itu, suasana di Kampung Gunung Sahilan yang berjarak kurang lebih 60 Kilometer dari pusat Kota Bertuah Pekanbaru cukup tenang. Orang kampung agaknya enggan keluar rumah sebab tak banyak yang harus dikerjakan dalam cuaca panas bedengkang tersebut. Pemandangan di kampung di tepi Sungai Kampar Kiri itu lumayan menyejukkan dengan hembusan angin sepoi-sepoi. Hanya beberapa nelayan saja terlihat berhanyut-hanyut di atas piau (sampan, red)-nya, sembari menunggu nasib baik hari itu.

Tak banyak yang ingin dilihat Riau Pos saat mengunjungi kampung tua itu. Hanya satu tujuan, yakni menyaksikan langsung bekas bangunan istana yang terbengkalai hingga puluhan tahun lamanya. Bertemankan seorang warga kampung bernama Nursyam, Riau Pos langsung   menuju lokasi dimaksud. Letaknya, di kampung lama, seberang sungai. Untuk menempuhnya juga tidak susah sebab kampung itu sudah disatukan jembatan megah yang telah didirikan beberapa tahun terakhir.

“Sebelum ada jembatan ini, kita harus menyeberang sungai menggunakan rakit kayu. Tapi sekarang tidak perlu lagi sebab jembatan ini sangat membantu dan memudahkan masyarakat untuk keluar masuk kampung,” ulas Nursyam yang tengah mengendarai sepeda motor.

Hanya beberapa menit saja, dari jembatan, di simpang empat sebelum menuju kantor camat yang mendaki, Nursyam berbelok ke kanan. Hanya 500 meter dari persimpangan itu, depan alun-alun ninik mamak terlihatlah di sisi kiri dan kanannya komplek istana kerajaan, berikut istana serta makam raja-raja yang pernah memerintah. Memanglah sangat memprihatinkan kondisinya dan pemandangan serupa itu, secara spontan saja, membuat kepala orang yang melihatnya menggeleng-geleng, seakan tidak percaya. “Inilah yang disebut-sebut sebagai bekas istana kerajaan Gunung Sahilan itu. Sebaiknya, kita minta izin dulu untuk masuk dan melihat-lihat di dalamnya,” kata Nursyam sembari memarkirkan motornya di salah satu rumah warga, tepat di samping istana.

Setelah minta izin dan meminjam kunci gembok untuk masuk ke dalam istana, Nursyam dan Riau Pos langsung memasuki pekarangan istana dan berdiri sejurus mengamati pemandangan sekitarnya. Nursyam melangkah menuju pintu masuk dengan menaiki beberapa anak tangga dan langsung membuka kunci gembok sambil mempersilahkan Riau Pos masuk ke dalam. Terselip rasa ragu saat hendak memasuki istana itu, sebab raut wajah dan sorot mata Nursyam tampak menyimpan sesuatu yang enggan diungkapkannya. Lelaki asli kampung itu hanya memberikan beberapa pesan yakni jangan menyentuh perkakas yang ada, jangan asal bicara atau takabur dan terpenting jangan berlama-lama.

Berbekal rasa keingintahuan yang kuat, Riau Pos mengucap salam dan melangkah masuk ke dalam istana tersebut. Ternyata, istana berupa rumah panggung itu kosong melompong, tidak seperti bayangan sebelumnya. Tidak ada singgasana raja apalagi lainnya. Hanya ada beberapa perkakas seperti meriam kecil atau lelo (sebutan masyarakat tempatan), kendi, gong hitam, tombak, pedang, payung, tempat tidur beserta tilam di sudut ruangan. Selain itu, terdapat pula beberapa foto lama yang disangkutkan begitu saja di dinding tak bercat sama sekali.

Semakin miris dan sedihnya hati melihat kondisi luar, mencerminkan di dalamnya. Tidak disangka sama sekali, begitu buruknya pengelolaan istana tersebut. Padahal, istana itu adalah bukti nyata, bahwa kerajaan ini pernah eksis di zaman hingga Jepang masuk ke kampung itu (1941) dan membekukan sistem pemerintahan ala kerajaan. Berbeda dengan
kondisi kerajaan Siak Sri Indrapura yang sarat dengan kemewahan, meski lebih didominasi benda-benda yang diduplikat. Inilah gambaran nyata bekas istana kerajaan Gunung Sahilan yang dikabarkan mampu berdamai dengan Belanda hingga akhir pendudukannya di Indonesia. Orang tua-tua kampung menyebutnya dengan perkataan, “Belanda berpagar besi, Gunung Sahilan berpagar adat.”

Sejarah Singkat Kerajaan

Pada mulanya, Gunung Sahilan bernama Gunung Ibul. Letak perkampungannya, berjarak satu kilometer dari kampung sekarang ini. Di kawasan Gunung Ibul itu, masih terdapat beberapa bekas situs sejarah yang juga tidak terawat dan nyaris hilang sejak perkebunan kelapa sawit menjamur di sepanjang Sungai Kampar. Di masa Gunung Ibul, atau Kerajaan Gunung Sahilan Jilid I, masyarakat masih beragama Budha, dibuktikan dengan bekas-bekas kandang babi dan tapak-tapak benteng.

Beberapa keturuna raja terakhir, Tengku Yang Dipertuan (TYD) atau lebih sering disebut Tengku Sulung (1930-1941) seperti Tengku Rahmad Ali dan Utama Warman, kerajaan Gunung Sahilan Jilid I diawali dengan Kerajaan Gunung Ibul yang merupakan kerajaan kecil. Menurut penuturan nenek moyang dan orang tua mereka, Kerajaan Gunung Ibul ada setelah runtuhnya kerajaan Sriwijaya. Pembesar-pembesar istana berpencar satu persatu dan mulai mendirikan kerajaan-kerajaan kecil, salah satunya di kawasan Gunung Ibul.

“Cerita soal Kerajaan Gunung Ibul memang tidak memiliki bukti kuat seperti kerajaan Gunung Sahilan sekarang. Sebab kami mendapatkannya dari cerita secara turun-temurun tapi kami percaya karena memang bukti-buktinya masih ada,” ungkap Tengku Rahmad Ali yang tinggal di sisi kanan, luar pagar komplek istana.

Diakui keduanya, cerita tentang Gunung Ibul hanya sedikit sekali sehingga mereka terus berupaya untuk mencari lebih dalam lagi untuk bisa disambungkan dengan Kerajaan Gunung Sahilan. Baik Tengku Rahmad Ali, Utama Warman dan Tengku Arifin bin Tengku Sulung memulai kisah awal kerajaan Gunung Sahilan karena terjadinya keributan antar orang sekampung. Tidak jelas sebab musabab terjadinya keributan itu, yang pasti keributan mereda setelah tetua adat dan para khalifah bersepakat untuk mencari seseorang untuk di-raja-kan di Gunung Sahilan.

Pilihan mereka jatuh kepada Kerajaan Pagaruyung yang saat itu dalam masa keemasannya. Namun perlu diingat, kata mereka, bahwa sebelum kerajaan jilid II terbentuk,  masyarakatnya sudah heterogen atau gabungan dari beberapa pendatang, baik dari Johor Baharu (Malaysia) dan orang-orang sekitar negeri seperti Riau Pesisir, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi dan sebagainya. Penduduk asli kampung bersuku Domo, sedang enam suku lainnya merupakan pendatang yang beranak-pinak di sana. Meski harus diakui, masih banyak versi lain mengenai sejarah kerajaan tersebut dengan perbedaan-perbedaan yang tidak terlalu jauh.

    “Seperti kami dari suku Melayu Darat dan Melayu Kepala Koto adalah pendatang dari Johor, begitu juga suku lainnya, kecuali Domo. Ditambahkan Tengku Arifin, mengapa pilihan jatuh ke Pagaruyung karena saat itu, kerajaan itu terlihat cukup menerapkan sistem pemerintahan yang demokrasi. Karenanya, diutuslah tetua atau bangsawan Gunung Sahilan untuk meminta anak raja untuk di-raja-kan di Gunung Sahilan. Anak raja pertama dan kedua meninggal saat disembah seluruh masyarakat. Keadaan negeri menjadi tidak menentu dan diutuslah seorang lagi untuk datang ke kerajaan mapan itu guna mencari siapa yang pantas di-raja-kan di negeri Gunung Sahilan.

    “Saat itu, utusan negeri mendapatkan kabar dan melihat langsung bahwa anak raja yang bisa di-raja-kan di sini yang berkulit hitam dan kurang molek rupanya. Setelah mendapat izin, anak itu dibawa ke Gunung Sahilan dan di-raja-kan. Karena masih kecil anak itu tidak datang sendiri tetapi membawa pembesar istana lainnya ke negeri ini. Saat itu pula mulailah disusun, peraturan pemerintahan, termasuk adat-istiadat raja-raja jadilah sekarang garis keturunan di negeri ini berdasarkan ibu atau matrilineal,” tutur Tengku Arifin panjang lebar.

    Sejak saat itu, raja-raja yang diangkat bukan anak kandung raja melainkan keponakannya. Berturut-turut raja yang pernah didaulat di Kerajaan Gunung Sahilan antara lain Raja I (1700-1740) Tengku Yang Dipertuan (TYD) Bujang Sati, Raja II (1740-1780) TYD Elok, Raja III (1780-1810) TYD Muda, Raja IV (1810-1850) TYD Hitam. Khusus raja keempat tidak didaulat seperti raja sebelumnya sebab TYD Hitam bukan anak kemenakan raja Muda, melainkan anak kandungnya. Namun TYD Hitam sebagai pengemban amanah memimpin selama kurang lebih 40 tahun. Raja V (1850-1880) TYD Abdul Jalil, Raja VI (1880-1905) TYD Daulat, Raja VII (1905-1930) Tengku Abdurrahman dan Raja VIII atau terakhir TYD Sulung atau Tengku Sulung (1930-1941).

“Kerajaan ini tidak pernah berperang dengan Belanda dan kami tidak merasakan bagaimana kejamnya akibat penjajahan itu. Pihak kerajaan dan Belanda bahkan membuat kesepakatan untuk tidak saling mengganggu. Hanya saja, di masa pendudukan Jepang kerajaan ini dibekukan dan diganti dengan distrik,” kata mantan guru tersebut.

Paling tidak, masih banyak penuturan yang penting untuk dikaji lebih dalam lagi dari ketiga nara sumber tersebut. Namun kali ini, cukup sampai disitu saja, terutama mengulas tentang sejarah dan asal-muasal kerajaan. Bahkan tidak tertutup kemungkinan sumber-sumber lain juga membuka diri untuk menjelaskan informasi yang dimilikinya dan barangkali dapat disambung kembali dalam tulisan yang lain.

Pemugaran Hanya Janji Tinggal Janji

Janji pemugaran istana Gunung Sahilan sudah didengar keturunan dan masyarakat tempatan sejak masa Soeharto menjabat sebagai Presiden RI Kedua. Hingga kini sudah bergonta-ganti presiden, gubernur dan bupati. Namun janji-janji yang diberikan semacam penyemangat belaka. Tak kunjung terealisasi hingga hari ini. Bahkan istana makin rapuh dan satu-persatu kayu-kayunya berjatuhan ke tanah. Apalagi, dalam perayaan adat dan perayaan agama, istana tetap dimanfaatkan sebagai tempat pelaksanaan acara.

    Beberapa waktu silam, Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Kebudayaan, Kesenian dan Pariwisata (Budsenipar) melakukan pembangunan baru istana tepat di belakang istana asli. Sayangnya, bentuk dan motifnya sangat jauh berbeda dengan bentuk asli sehingga keturunan kerajaan menolak dan tidak mau menerimanya. Bangunan baru berbentuk masjid dengan lima kubah itu dibiarkan saja berdiri dan sesekali dimanfaatkan untuk ruang pertemuan.

“Bagaimana pula kami menerima bangunan baru itu, jelas-jelas tidak sesuai dengan bentuk aslinya. Saya juga tak habis pikir, masak mereka tidak bisa meniru bentuk aslinya yang jelas-jelas ada di depannya?,” aku Tengku Rahmad Ali sembari menunjuk bangunan baru yang terletak di samping rumahnya.

Camat Gunung Sahilan yang sempat diwawancarai Riau Pos beberapa waktu lalu menjelaskan bahwa renovasi istana akan dilaksanakan pemerintah dalam waktu dekat, minimal dalam anggaran APBD 2010-2011 mendatang. Sedangkan pembebasan lahan dilaksanaka dalam 2009 lalu. Pembangunan istana tersebut dari hasil sharing budget antara Pemprov Riau (pembangunan fisik istana) dan Pemkab Kampar (pembebasan lahan seluas satu hektare). Paling tidak, dalam pembebasan lahan sebanyak 8-10 rumah yang terkena, termasuk rumah Tengku Rahmad Ali. Yang terkena akan mendapatkan ganti rugi yang sesuai dengan harga tanah dan bangunan rumah mereka masing-masing.

“Renovasi istana dan pembangunan masjid raya Gunung Sahilan, menurut rencananya akan dimulai pada 2010 ini. Bentuknya sudah ada dan akan disepakati terlebih dahulu bersama keturunan kerajaan, ninik mamak dan pemuka masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Penggalian dan Inventarisasi Bidang Sejarah Kepurbakalaan yang berada di bawah naungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Riau Darliana menjelaskan, setakat ini, khusus untuk istana Gunung Sahilan baru dalam proses studi teknis. Artinya, apakah layak atau tidak untuk direnovasi. Setelah selesai barulah bisa diajukan untuk pelaskanaannya. Untuk studi teknis arkeologi sudah diajukan pada anggaran APBD 2010 yang jatuh pada tahun ini.

Dijelaskan Darliana, studi teknis itu meliputi tentang teknologi pembuatan seperti dinding kayu, apakah menggunakan pasak atau paku. Struktur bangunan seperti apa, sejarahnya bagaimana, bentuk dan bahan yang digunakan. Selain itu, juga harus dikaji tingkat kerusakannya berapa persen yang masih bisa diselamatkan dan berapa persen harus diganti karena lapuk dan sebagainya. “Studi teknis ini harus memperkuat pemugaran situs sejarah bukan malah melemahkannya. Yang diganti nantinya harus ditandai agar terlihat yang lama dan yang baru,” katanya.

Apapun alasan dan janji yang terlanjur diungkapkan baik oleh pemprov maupun pemkab, pemugaran harus segera dilaksanakan sebelum terlambat. Pasalnya, kondisi istana semakin uzur dan rapuh. Harapan masyarakat, terutama pewaris kerajaan, entah itu namanya pemugaran atau renovasi sudah cukup lama. Namun belum juga terwujud menjadi kenyataan.

Karenanya, Tengku Arifin, Tengku Rahmad Ali, Utama Warman, bahkan Nursyam yang rela menghabiskan waktu menemani Riau Pos selama di kampung itu sangat berharap mimpi mereka menjadi nyata. Bukan seperti selama ini, mereka hanya menelan ludah saat janji-janji diumbar di depan publik. Mereka mengharap bukti, bukan janji kosong melompong seperti istana saat ini.


Sumber : Riau Pos.com ( Laporan FEDLI AZIS, Pekanbaru fedliazis@riaupos.com )

Lesehan Seroja membuat pelanggan Kecanduan



Lesehan Seroja yang berada di Jalan lintas Teluk Kuantan - Rengat yang terletak disebelah kiri yang berjarak 15 km dari jantung kota Teluk Kuantan yang bangunannya ditata unik bak kehidupan di pedesaan memikat para pengunjung yang pernah menikmati makanan untuk kembali ke tempat itu lagi.

Apa yang membuat para pelanggannya kecanduan..? tak lain dan tak bukan karena suasana yang sangat unik ala pedesaan yang bangunannya dibuat diatas kolam dengan tumbuhan seroja dan berbagai macam ikan. selain itu citarasa masakan yang sangat lezat disajikan dengan berbagai macam olaha antaranya ikan goreng, ikan bakar, ayam goreng dan ayam bakar yang diolah dengan bumbu khas rasa Rantau Singingi. selain itu hasil olahan sang koki yang tidak kalah dengan koki ternama.

Wisata Air Terjun Guruh Gemurai Desa Kasang


Kabupaten Kuntan Singingi tidak hanya terkenal dengan Pacu Jalur namun juga wisata alamnya. Seperti Wisata Alam air terjun, saat ini yang menjadi prioritas pembenahan pemerintah daerah Kabupaten Kuansing adalah Air terjun Guruh Gemurai. Beberapa waktu lalu tim sungaikuantan.com berkunjung kesana. Pemda Kuansing memang telah membenahi objek wisata ini. Tersedianya jalan yang beraspal sehingga mudah dijangkau, adanya areal parkir, pentas terbuka untuk mengadakan acara-acara, seperti konser musik dan lainnya, juga mushola telah tersedia di Air Terjun Guruh Gemurai.Air Terjun Guruh Gemurai terletak di Kecamatan Kuantan Mudik (Lubuk Jambi),