Senin, 03 Januari 2011

Fakhri Tampil jadi ”Bujang Lapok” di Malam Tahun Baru

Kelompok Randai Kuantan Dubalang Pekanbaru asuhan pelawak senior Fakhri Semekot kembali membuat kejutan dengan mementaskan secara mandiri randai pada malam tahun baru, Jumat (31/12) di Teater Arena Terbuka Taman Budaya Riau. Kali ini, Fakhri Dkk membawakan cerita bertajuk Bujang Lapuk yang sudah begitu akrab pada ingatan dan telinga orang Melayu.


Pertunjukan teater tradisional asal Kuantan Singingi tersebut, nantinya akan dimainkan 27 orang pelakon. Dikatakan Fakhri, sebelumnya pagelaran serupa pernah dipentaskan di Bali dan diharapkan dapat dinikmati pula orang-orang di Pekanbaru dari semua etnis dan suku yang berdomisili di Kota Bertuah ini. Ditambah lagi, Fakhri sangat berharap randai tidak hanya menjadi kebangaan orang-orang Kuansing tapi semua orang Riau, bahkan Indonesia.

‘’Kami mengharapkan randai Kuantan tidak lagi menjadi orang Kuansing saja tapi milik semua orang di Riau, bahkan Indonesia. Paling tidak, randai Kuantan bisa dimainkan hingga pada kalangan umum, pelajar dan mahasiswa. Bukan tidak mungkin, lahir pula sanggar randai Kuantan dari kampus-kampus yang ada di Riau,’’ ulas Fakhri kepada Riau Pos, Kamis (30/12).

Cerita Bujang Lapuk yang mereka bawakan pada malam pergantian tahun, malam ini pada pukul 20.00 WIB di Taman Budaya Riau berkisah tentang seorang lelaki yang tak menikah hingga usia dewasa. Sudah banyak cara dan trik yang dilakukannya, bahkan ibunya, namun namanya jodoh yang menjadi rahasia Ilahi tetap tak singgah-singgah padanya. Karena merasa malu, si lelaki yang diberi nama Dolah (diperankan Fakhri Semekot) meminta izin untuk merantau ke negeri orang, sekadar mencari jodoh.

Di tengah perjalanan, di tengah hutan dekat sebuah danau, Dolah melihat perempuan sedang mandi dengan gembira. Tapi saat ia ingin menghampiri, perempuan-perempuan yang ternyata putri kayangan itu terbang dan melayang ke kayangan, negeri asalnya. Keesokan harinya, Dolah kembali mengintip putri-putri itu dan mencuri selendang berwarna kuning milik putri bungsu bernama Putri Lindung Daun.

Singkat cerita, dengan bersyarat putri Lindung Daun mau menikah dengan Dolah asal tidak menceritakan asal usul putri itu. Tapi malang tak dapat ditolak, Dolah tak dapat menyimpan rahasia dan menceritakan kepada semua orang bahwa si putri itu berasal dari kayangan. Akhir cerita, di putri pun kembali ke kayangan dan Dolah kembali menjadi bujang lapuk karena ulahnya sendiri
 
ayo majukan Budaya Kuantan Singingi di Kancah Nasional...
 
Sumber : Riau Pos.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda adalah nyawa untuk membangun blog ini
maka dengan itu sebelum anda tinggalkan blog ini mohon kiranya tinggalkan komentar anda
trima asih anda telah bergabung dengan JALUR_Kuantan.Com semoga anda menikmatinya